TUNJANGAN SERTIFIKASI TRIWULAN 2 TAHUN 2016 CAIR BULAN AGUSTUS 2016

BERITAPNS.COM- Tunjangan Sertifikasi Guru triwulan II Cair Agustus 2016
Berdasarkan informasi yang disampaikan Bpk Tagor Alamsyah Harahap selaku Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen Guru dan Tendik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dinyatakan bahwa Kemenkeu sudah melakukan transfer dana Tunjangan Profesi (sertifikasi guru) Triwulan ke 2 ke Kas Daerah mulai Senin  24 Juli 2016.

Tunjangan Sertifikasi Guru triwulan II Cair Agustus 2016

Selanjutnya  sesuai ayat (3) pasal 80 PMK No 48/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan Transfer ke daerah dan Dana Desa bagi Kabupaten/Kota yang sudah menerima dana tersebut harus segera melakukan pembayaran kepada guru 7 hari kerja setelah dana diterima. 

Tunjangan Sertifikasi Guru triwulan II Cair Agustus 2016
Juga perlu diketahui bahwa tidak semua kab/kota dilakukan transfer dana untuk triwulan ke 2 tahun 2016. Bagi Kab/Kota yang tidak dilakukan transfer dana triwulan ke 2 hal ini disebabkan Hasil Laporan realisasi Kabupaten/Kota menunjukkan terdapat sisa anggaran Tunjangan Profesi (sertifikasi guru) tahun sebelumnya cukup untuk membayar Tunjangan Profesi (sertifikasi guru) semester 2.  Hal ini sesuai dengan ayat (3) Pasal48 bahwa sisa Anggaran tahun sebelumnya masuk sebagai bagian dari anggaran tahun berjalan. Dengan demikian kab/kota tidak perlu menunggu ada transfer dana triwulan 2 tetapi cukup gunakan dana sisa yang merupakan bagian dari alokasi tahun berjalan untuk segera mencairkan tunjangan profesi guru triwulan ke 2 tersebut. 
Tunjangan Sertifikasi Guru triwulan II Cair Agustus 2016
Selanjunta Bpk Tagor Alamsyah Harahap  mengharapkan para pengelola Tunjangan Profesi (sertifikasi guru) membaca PMK No 48/PMK.07/2016tersebut.

Berikut ini link download PMKNo 48/PMK.07/2016
Tunjangan Sertifikasi Guru triwulan II Cair Agustus 2016
Demikian informasi mengenai Tunjangan sertifikasi Guru triwulan 2 yang akan segera cair karena sudah ditransfer oleh Menteri keuangan ke Daerah

Wajib Tahu! Hanya 3 Provinsi Ini yang Bisa Rekrutmen PNS 2016

BERITAPNS.COM- Pemerintah walapun sudah menegaskan bahwa tidaka akan ada rekrutmen CPNS melalui jalur umum secara besar-besaran, namun akan tetap membuka CPNS bagi darerah yang sangat membutuhkannya.

Ini dia 3 daerah yang bisa rekrut CPNS 2016!!!

Sebelum direshuffle dari posisinya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi sempat mengeluarkan surat dengan nomor B/2631/M.PAN-RB/07/2016 terkait informasi pengadaan aparatur sipil negara (ASN) 2016.

Dalam surat yang diteken Yuddy pada 25 Juli itu menyatakan bahwa pemerintah pada 2016 ini membatasi penerimaan pegawai baru dari pelamar umum, terkecuali untuk pengangkatan dokter, dokter gigi, dan bidan PTT Kementerian Kesehatan, guru garis depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan THL-TB penyuluh pertanian di Kementerian Pertanian setelah lulus seleksi dengan sistemcomputer assited test (CAT).

Tiga Daerah yang boleh rekrut CPNS 2016- Selain itu ada tiga provinsi yang diberikan kesempatan untuk merekrut PNS baru, yaitu Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Utara. "Lulusan pendidikan kedinasan/pola pembibitan dan pengadaan formasi 2014 di lingkungan pemerintah provinsi dan beberapa kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yang pelaksanaannya tertunda, serta Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah otonomi baru (DOB) mendapat pengecualian. Ketiga daerah ini bisa melaksanaan rekrutmen PNS," terang Yuddy dalam suratnya.

Daerah yang Boleh rekrut CPNS 2016-Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara Badrun yang dikonfirmasi terkait surat informasi pengadaan ASN 2016, itu menyatakan bahwa pengecualian yang diberikan kepada Kaltara tidak lepas dari upaya Gubernur Irianto Lambrie menginginkan agar moratorium CPNS tidak diberlakukan di provinsi ke-34 ini.

Badrun juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan Sekretaris KemenPAN-RB agar diberikan arahan lebih lanjut. Namun untuk menyusun kualifikasi dan formasi diyakini Badrun tidak membutuhkan waktu lama. Pasalnya, analisis jabatan telah dilakukan, begitu pula usulan telah disampaikan kepada KemenPAN-RB.‎

Sumber; jpnn.com
Demikian informasi mengenai 3 daerah yang di izinkan merekrut CPNS 2016.
Dapatkan informasi terbaru seputar CPNS 2016 secara update di Website ini, selalu kunjungi website beritapns.com untuk mendapatkan berita terbaru seputar ASN, Honorer dan CPNS 2016/2017,

GEBRAKAN BARU MENDIKBUD, AKAN MENGHAPUS UJIAN NASIONAL (UN)?

BERITAPNS.COM- Beberapa Gebrakan baru akan dilakukan oleh Mendikbud baru Muhadjir Effendy yaitu terkait pelaksanaan UN.

Stasiun Televisi Nasioanl MetroTV baru-baru ini mengundang Mendikbud baru ini dalam program MetroTv Prime Time News yang tayang 28 Juli 2016, yang membahas tajuk "Mendikbud Baru Kurikulum Baru?".

Dalam tolkshow atau wawancara dengan Mendikbud Baru tersebut disinggung juga mengenai pelaksanaan UN nasional dan bagaimana kedepannya apakah bisa di hapuskan saja.

Saat ditanya bagaimana pandangannya mengenai Ujian Nasional, Muhadjir mengatakan "UN itu kan sebenarnya hanya untuk mengetahui sejauh mana pencapaian standar pendidikan secara nasional yang kemudian menjadi bahan bagi pemerintah untuk mengevaluasi dan menentukan kebijkan. Sudah baik kok kebijakan mentri sebelumnya UN tidak lagi dijadikan standar kelulusan."

mengenai kemungkinan Ujian Nasional Apakah bisa dihapus atau tidak lebih lanjut Mendikbud menagtakan bahwa ""Saya belum bicara sejauh itu, tetapi kalau banyak pihak menghendaki seperti itu, apalagi Bapak Presiden misalnya meminta seperti itu, ya saya akan patuh saja".

Jadi  keputusannya tetap harus ada persetujuan Presiden, dan kedepannya kalau diperlukan ujian nasional akan ditiadakan sebagai indikator kelulusan Siswa jika negara kita sudah siap menerapkannya.

Demikian informasi yang kami sampaikan semoga bermanfaat untuk anda semua!!!

Anies Baswedan Beberkan Alasan Presiden Mencopot Jabatanya Sebagai Menteri

BERITAPNS.COM-Pencopotan Anies ini lalu mengundang reaksi netizen. Dari delapan menteri yang dicopot, pencopotan Anies-lah yang paling dipertanyakan, mengapa Anies diganti?

Kepada Kompas.com di kediamannya di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2016), Anies tidak banyak berkomentar soal spekulasi alasan mengapa Presiden mencopot dirinya.


Namun, dengan tegas ia menampik jika pencopotan disebut-sebut lantaran kementeriannya tidak memiliki prestasi alias kinerja yang baik.

"Jadi ini bukan karena kinerja saja, tetapi mungkin ada kepentingan lain yang harus diakomodasi, mungkin ya. Ada keperluan lain yang mengharuskan ada orang berbeda di tempat saya dahulu. Saya percaya apa yang dilakukan Presiden untuk memastikan pemerintahan berjalan baik," ujar Anies.

Ia menegaskan, kementeriannya telah mencapai hasil yang baik, meski diakui memang masih ada kekurangannya.

Lantas, apa saja prestasi Anies dalam mengembangkan dunia pendidikan tanah air semasa menjadi menteri?

Dari KIP hingga Gerakan Antar Anak Sekolah

Pertama, distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Meski diakui sempat tertahan pendistribusiannya, Anies menyebutkan, distribusi KIP tahun 2015 dan 2016 kepada peserta didik terbilang sukses.

"Tahun lalu (2015), target peserta didik yang menerima KIP itu ada 17,9 juta. Namun kami berhasil membagikan 19,1 juta anak. Sementara tahun ini, target distribusinya sama dan sudah didistribusikan 93 persen," ujar Anies.

Adapun, keterlambatan distribusi KIP sempat terjadi di awal. Hal itu lantaran Kemendikbud mesti menunggu data jumlah peserta didik yang berhak menerima KIP dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Di awal, Presiden memang sempat tanya, kenapa KIP enggak jalan, saya bilang nunggu data BPS. Namun begitu data BPS ada, kami langsung bergerak, bahkan melampaui target di tahun lalu," ujar Anies.

Kedua, terkait masa orientasi siswa (MOS). Sebelumnya,  MOS di setiap sekolah dijadikan ajang perpeloncoan peserta didik. Di sela itu, kerap muncul aksi kekerasan. Pemerintah pun cenderung membiarkan hal itu terjadi.

Begitu Anies menjabat sebagai Mendikbud, ia 'galak' kepada sekolah yang masih menerapkan MOS. Ia menerbitkan surat edaran ke seluruh sekolah untuk mengantisipasi perpeloncoan itu.

Anies juga membuat laman khusus sebagai sarana melapor bagi orang tua yang anaknya menjadi korban perpeloncoan. Hasilnya, menurut Anies, maksimal.

"Tahun ini nol yang meninggal dunia selama hari-hari pertama tahun ajaran baru. MOS dihapus, kekerasan dihapus juga. Kalau perpeloncoannya masih adalah satu dua yang melapor, tapi sudah enggak kelihatan lagi anak sekolah itu kayak badut. Revolusi mental itu jalan," ujar Anies.

Ketiga, menciptakan sekolah aman. Anies mengatakan bahwa sebelumnya kekerasan di sekolah bukan dianggap persoalan pendidikan. Penyelesaiannya pun sepotong-sepotong dan langsung masuk ke ranah hukum tanpa mempertimbangkan usia pelaku.

Namun, semenjak menjadi Mendikbud, Anies menegaskan bahwa negara harus hadir, bahkan sampai ke aktivitas peserta didik sehari-hari. Contohnya, mengimbau sekolah membentuk satgas pengamanan sekaligus melibatkan banyak pihak untuk
mengantisipasi kekerasan di sekolah.

Keempat, yakni pembenahan seleksi terbuka pejabat di Kemendikbud. Jika sebelumnya proses penentuan pejabat eselon berlangsung tertutup, Anies mengubahnya menjadi terbuka.

Pemilihan pejabat eselon I pun didasarkan pada syarat karier yang terbukti telah bekerja baik dan memiliki integritas.

Kelima, yang baru-baru ini terjadi, yakni mengimbau para orangtua mengantas anaknya sekolah pada tahun ajaran baru.

"Kemarin, itu menjadi gerakan nasional. Semuanya menjadi sadar betapa pentingnya meluangkan waktu untuk mengantar anak sekolah. Orang tua bisa berinteraksi dengan guru dan sebagainya," ujar Anies.

Selain itu, ada pula program-program lain yang juga dinilai Anies memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi antara lain penerapan kurikulum terbaru, menyebarkan guru berkualitas, hingga reformasi ujian nasional.

Program tidak selesai

Ada satu program yang menurut Anies masih berjalan dan tidak sempat diselesaikannya, yakni perencanaan kurikulum bagi sekolah kejuruan.

"Intinya adalah anak magang itu memiliki kurikulum dan bukan hanya sekedar ada di kantor untuk disuruh-suruh tak jelas saja," ujar Anies.

Ia mencontohkan, seorang anak magang di perusahaan media massa. Jika kurikulum sekolah kejuruan itu sudah rampung, peserta didik sudah memiliki standard kerja sebagai pegawai magang di perusahaan media.

"Misalnya dia magang di Kompas. Lalu apa saja sih yang harus dikerjakan anak itu? Misalnya ini, ini, ini. Inilah yang sedang kami susun untuk disepakati asosiasi perusahaan juga," ujar Anies.

Penyusunan itu belum rampung lantaran Kemendikbud harus mengakomodasi lebih dari 400 profesi.

Tidak "keluar stadion"

Dari segala pencapaian yang diraih Anies selama 20 bulan menjabat Mendikbud, ia yakin pencopotan dirinya bukanlah disebabkan lantaran kinerjanya yang buruk. Sebab jika soal kinerja, Anies mengatakan bahwa ada 34 menteri di Kabinet Kerja yang memiliki pencapaian masing-masing.

"Sederhana saja, kalau soal kinerja, kabinet itu ada 34 orang," ujar Anies sembari tersenyum.

Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Lebih dari itu, Anies menganggap sebuah pemerintahan itu ibarat permainan sepak bola.

Ada pelatih yang mengatur dan ada pemain yang menuruti kata pelatih. Ketika sang pelatih membangkucadangkan salah satu pemain, keputusan itu harus diterima.

Atas prinsipnya itu, ia tidak kecewa terhadap pencopotan dirinya. Ia pun tidak akan marah dan 'keluar stadion' atas keputusan itu.
"Enggak akan. Bukan hanya enggak akan keluar stadion, saya enggak akan keluar dari tim ini. Saya cool saja," ujar Anies.

Toh Anies memuji latar belakang penggantinya, Muhadjir Effendy. Sosok Muhadjir dikenal sebagai sosok pendidik andal dan berkarakter. Ia yakin jika diberikan waktu yang cukup, Muhadjir akan melanjutkan program-program yang telah dimulainya.

"Berikanlah waktu dengan mendukung dan memberikan opini yang obyektif kepada beliau. Jangan baru datang sudah langsung dinilai. Pak Muhadjir ini punya track record dan bukan orang baru di dunia pendidikan," ujar Anies.
(Sumber : kompas)
Demikian informasi mengenai Anies bawedan yang akhirnya membeberkan alasan pemecatannya oleh Presiden Jokowi

Kisah Muhadjir Gagal Jadi Guru Malah Jadi Menteri Pendidikan

BERITAPNS.COMSempat gagal diterima sebagai guru sekolah menengah pertama, Muhadjir Effendy, 59 tahun, kini malah dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menggantikan Anies Baswedan.

"Saya dulu pengen menjadi guru SMP, ingin mengalahkan ayah saya yang kepala SD. Tapi ternyata saya tes, saya tidak diterima," kata Muhadjir saat serah-terima jabatan di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. Padahal hasil tesnya meraih peringkat pertama.

Ternyata yang diterima sebagai guru SMP adalah peserta yang mendapat peringkat kedua, dengan alasan, sebelumnya pernah magang di sekolah itu. Hal itu tidak pernah diumumkan sehingga kemudian dia mengetahuinya sendiri. 

Lantaran kecewa, Muhadjir sempat menggugat Tuhan dan tidak terima dengan kenyataan itu. "Ternyata, bayangkan jika saya menjadi guru SMP, saya tidak pernah bertemu dengan saudara-saudara sekalian. Jadi apa yang menurut kita bagus, belum tentu bagus menurut Tuhan," kata peraih Satyalencana Karya Satya XX pada 2010 itu.

Muhadjir, yang saat ini juga menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian, dan pengembangan kebudayaan, dijadikan Menteri Pendidikan tepat dua hari sebelum hari ulang tahunnya ke-60.

Ia mengaku tak pernah berpikir sebelumnya untuk menjadi menteri. Dia baru diberi tahu akan diangkat menjadi menteri pada Selasa malam kemarin. Sebelumnya, pada 25 Juli 2016, dia diminta tidak meninggalkan Jakarta. "Jabatan ini pemberian, tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ucapnya.

Pendidikan sekolah dasar hingga menengah ia tempuh di kota kelahirannya, yakni Madiun. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan sarjana muda Fakultas Tarbiyah di Institut Agama Islam Negeri Malang (sekarang Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).

Ia kemudian meneruskan pendidikan sarjana pendidikan sosial di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (sekarang Universitas Negeri Malang). Pendidikan pascasarjana ia raih di Universitas Gadjah Mada dengan gelar magister administrasi publik dan program doktoral ilmu-ilmu sosial Universitas Airlangga, Surabaya.

Sewaktu kuliah di Universitas Negeri Malang, Muhadjir aktif di pers kampus dengan mendirikan koran kampus. Kariernya terus menanjak menjadi dosen di Universitas Negeri Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang. Puncaknya, saat ia diangkat menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang pada 2000-2016.

Selain pendidikan formal, Muhadjir mengikuti kursus singkat di bidang kebijakan pertahanan dan keamanan regional di Universitas Pertahanan Nasional, Washington, Amerika Serikat, serta manajemen pendidikan menengah di Universitas Victoria, Kanada.

Terpilihnya Muhadjir sebagai Menteri Pendidikan seakan menjalankan tradisi lama di pemerintahan. Jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selalu diisi kader-kader Muhammadiyah. Pada awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak ada satu pun kader Muhammadiyah yang diberi posisi sebagai menteri.

Pada saat Rektor UMM Malik Fadjar menjabat, Muhadjir menjabat Pembantu Rektor III UMM. Di kemudian hari, Malik Fadjar menjabat Menteri Pendidikan Nasional pada era Kabinet Gotong Royong.

Menurut Muhadjir, Presiden Jokowi hanya meminta fokus pada dua hal, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat mengakses pendidikan dan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi bertujuan untuk penyediaan tenaga kerja. "Untuk kurikulum dan guru, tidak ada masalah. Itu merupakan masalah klasik yang harus tetap diselesaikan." Ia berjanji akan mengkaji masalah guru honorer.

Muhadjir juga akan meneruskan program yang dirintis menteri sebelumnya karena program yang sudah berjalan tidak bisa dipenggal-penggal. "Saya perlu mengkaji program-program sebelumnya agar tidak terputus." Begitu juga struktur organisasi di Kementerian, yang tak ingin terburu-buru ia rombak. Jika tidak perlu, dia tidak akan mengubahnya.
Sumber: tempo.co

Ini Sebab Anies Dilengserkan dari Kursi Menteri Menurut Pengamat Pendidikan

BERITAPNS.COM- Beragam anggapan dan penilaian timbul setelah menteri Anies Bawedan diberhentikan jadi Menteri. Spekulasi dari berbagai pihak termasuk Pengamat pendidikan memberikan pandangan tersendiri mengenai kenapa Menteri Anies di copot.


Menurut pengamat pendidikan Indra Charismiadji. Indra menilai Anies telah gagal mendistribusikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang anggarannya triliunan rupiah.

"Sudah 20 bulan KIP belum jalan karena masalah utamanya ada di data. Data di Dapodik (data pokok pendidikan, red) memang lengkap, tapi pasti banyak yang tidak berhak mendapatkan dana KIP,” kata Indra, Kamis (28/7).

Indra mensinyalir ada perbedaan data warga miskin di Kementerian Sosial, tak sepenuhnya sejalan dengan warga yang harusnya menerima KIP. ”Yang menggambarkan warga miskin ada di Kemensos, nah di sini (Dapodik, red) datanya sudah berbeda," tuturnya.

Indra pun menduga tidak sinkronnya data membuat Anies ragu menyalurkan dana KIP. Sebab, kesalahan menyalurkan uang negara bisa-bisa ujungnya berurusan dengan KPK.
Sikap hati-hati Anies inilah menurut Indra membuat penyerapan anggaran KIP sangat minim. Indra pun menilai Jokowi hanya melihat pada hasil tanpa mencermati persoalan pokoknya.
"Memang penyaluran KIP masalah utamanya di data. Tapi presiden tidak melihat problemnya, yang dilihat adalah hasilnya,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi melihat kinerja menteri-menterinya berdasarkan capaian atas janji politiknya saat kampanye pemilu presiden.

“KIP adalah janji politik presiden. Bila penyalurannya rendah, ini yang tidak bisa diterima presiden," paparnya.

Indra menegaskan, Jokowi setiap blusukan ke daerah selalu mengecek realisasi KIP, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Di lapangan, katanya, realisasi KIS dan KKS memang baik. Sedangkan realisasi KIP masih minim.
"Ingat‎ waktu Jokowi mencalonkan gubernur Jakarta, yang diangkat dalam kampanye adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP). Begitu jadi gubernur, ternyata tidak ada anggarannya. Namun ada dana bantuan sosial dan itu dibalik untuk membiayai KJP," terangnya.

Sumber: jpnn.com
Demikian informasi mengenai pandangan pengamat Pendidikan kenapa Anies Bawedan di copot dari Mendikbud